Jumat, 07 September 2018

Bersiap Menghadapi Tantangan


Semenjak si sulung lahir berarti saya sudah lebih dari empat tahun menjadi seorang ibu. Terkadang saya merasa menjadi ibu ala kadarnya. Benar saya yang mengandung, melahirkan, bahkan merawatnya, dan juga mendidiknya tapi sering kali saya menemukan bahwa diri ini kurang ilmu dalam mengurus anak.


Saya memilih untuk menjadi ibu yang bekerja di ranah publik. Dan saya menyadari bahwa setiap keputusan pasti akan ada konsekuensinya. Saya tidak mau terjebak dalam debat tak berkesudahan mana yang lebih baik, menjadi ibu yang bekerja di ranah domestik atau ibu yang bekerja di ranah publik. Bagi saya semua ibu sama. Setiap ibu yang baik pasti menginginkan menjadi yang terbaik bagi anak-anak dan keluarganya. Dan setiap ibu yang baik pasti akan berusaha untuk terus belajar memperbaiki dirinya. Namun menjadi baik saja belum cukup, seorang ibu juga butuh menjadi profesional.

Saat ada pengumuman tentang pendaftaran Kuliah Bunda Sayang di grup member ibu profesional, tanpa berpikir lama saya langsung mendaftar. Memang pasca lulus Matrikulasi Institut Ibu Profesional, otomatis langsung menjadi anggota ibu profesional. Dan saat yang dinanti telah tiba, rangkaian tantangan bunda sayang sudah di depan mata.

Sumber: Materi Bunsay Batch #4

Tantangan level 1, kami diminta untuk melakukan komunikasi produktif selama 10 hari, bisa dengan suami atau dengan salah seorang anak. Hei, hei, hei.. Jangan anggap remeh dulu. Ternyata meski kita berkomunikasi setiap hari, pesan yang kita sampaikan itu belum tentu produktif lo. Baru baca materinya saja, saya malu sendiri, berasa dijitak. Selama ini, saya memang sudah mulai memperbaiki cara berkomunikasi tapi ya itu ternyata butih proses panjang dan berkelanjutan. Karena ilmu berkomunikasi gak sekedar teori. Kalau dalam tahap teori, ya banyak sekali referensinya. Mbah google saja punya banyak stok bacaan untuk urusan ini.

Dan untuk memulai tantangan saya harus menentukan siapa patner saya. Bingung juga sih, tapi setelah berpikir akhirnya saya memilih melakukan tantangan bersama si sulung. Dia adalah anak yang aktif. Proses melahirkannya pun penuh dengan cerita. Dia hadir disaat kami memang belum berpengalaman mengurus anak, saat itu kami masih tahap awal belajar menjadi orang tua. Cara berkomunikasi saya memang banyak yang harus dikoreksi, dalam menyusun kata secara verbal saya akui lebih sulit ketimbang dalam tulisan. Sehingga terkadang saya kurang tepat atau bahkan salah dalam memilih diksi dan menyusun kalimat. Semoga anak-anak saya tidak demikian, mereka bisa lebih baik, efektof, danbproduktif dalam berkomunikasi. Itu harapan saya.
Sumber: Bunsay Batch #4

#Level1
#KomunikasiProduktif
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProfesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar