Sabtu, 22 September 2018

Hari Kesepuluh Tantangan Komunikasi Produktif


Kadang saya berpikir, kok bisa ya para ibu itu menyimpan mainan anak-anaknya dengan rapi, menyusun mobilan, motoran, robotan dsb dalam keadaan utuh, teratur di rak. Sementara si sulung (4,5 tahun) kalau punya mainan hampir tidak ada yang utuh. Robotan dengan kepala yang potel, mobilan dengan ban yang ilang, motoran yang gompel, dsb. Si sulunh senanh sekali membongkar mainan tapi tak bisa memasangnya lagi. Akhirnya beberapa kali saya beli mainan yang bisa dibongkar pasang. Dia senang tapi masalah belum selesai, bagian dari mainan yang bisa dibongkar pasang tadi ada yang patah, selip, bahkan hilang. 


Seiring dengan pertambahan usia, dia sudah mulai sibuk mencari atau bertanya jika ada mainan atau bagian mainannya yang hilang, terutama jika dia ingin dibelikan mainan baru lagi.

"Ummi, nanti kita beli robot polisi ya." Pintanya setelah menonton film kartun.

"Tabungan mamas sudah cukup beli mainan?" Tanya saya.

"Pake tabungan ummi aja beli mainannya." Jawabnya santai dan saya pun menghela nafas panjang.

"Ummi, ummi nanti kita beli mobilan transformer ya." Si sulung mulai meminta mainan lagi.

"Nabung dulu, jajannya dikurangi."

"Pake duit ummi lah."

"Mamas kan dah pernah dibeliin mobil Tobot, Robocar Poli?"

"Tapi dah rusak. Masak beli mainan aja gak boleh." Dia mulai merajuk.

"Boleh, tapi ada waktunya."

"Ummi sama abi kan punya duit."

"Abi dan Ummi kerja, cari duit gak cuma untuk beli mainan. Kita kan punya kebutuhan lain yang lebih penting. Butuh untuk makan, minum, beli pakaian, biaya sekolah." Saya berusaha menjelaskan dengan kalimat yang mudah dimengerti olehnya.

"Kalau punya mainan dirawat. Jangan sampai rusak atau hilang. Setelah main, dibereskan lagi."

"Ummi, ummi nanti donlot gambar Ninja-Go, diprint. Nanti mamas yang ngewarnain." Dia pun kembali meminta.

"Ok, baiklah."

Si sulung memang termasuk anak yang pantang menyerah dalam meminta sesuatu. Apalagi kalau sesuatu itu pernah dijanjikan. Dia akan terus meminta sampai dapat. Saya memaknainya bahwa dia anak yang punya kemauan yang keras untuk menggapai sesuatu. Semoga ummi dan abi bisa menjadi orang tua yang sesungguhnya, bisa menjaga, merawat, dan mendidik anak-anak dengan baik dan benar.
#Hari10
#Level1
#Tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProfesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar