Saya masih terbawa suasana penantian kelahiran adik bayi dalam perut yang sudah lewat dari perjuraan lahir. Langsung maupun tak langsung ternyata ikut mempengaruhi mood saya dalam segala hal. Kadang saya jadi mudah marah atau sedih. Pekerjaan domestik yang tidak ada habisnya menjadi salah satu penyebab naiknya emosi. Alhamdulillah diberi kewarasan sehingga masih bisa mengendalikan diri.
"Ummi, adek dalam perut kok belum lahir." Tanya si sulung (4,5 tahun) menjelang tidur siang.
"Sebentar lagi." Jawab saya singkat.
"Harusnya ummi itu periksa ke dokter, biar adeknya cepet lahir." Ujar si sulung dengan bahasa cadelnya.
"Iya ke dokter, ummi." Tambah si adik (35 bulan) yang sebentar lagi jadi mbak.
"Ummi kan kemarin sudah periksa ke dokter. Kalian doakan supaya nanti adek bayi lahir dengan lancar. Ummi dan adik bayi sehat." Pinta saya.
"Nanti kalo adek udah lahir, mamas ajak main.
"Sini cium perut ummi, suruh adek bayi dalam perut cepat lahir."
Mereka berdua pun bergantian menciumi perut saya dan meminta adiknya segera lahir.
"Nanti kalau adek bayi sudah lahir, kalian harus lebih mandiri. Kita harus kerjasama."
"Tapi aku kan belum bisa kerja. Aku cuma bisa bantuin narok piring yang udah dicuci." Ucap si sulung.
"Iya gak apa-apa. Bantuin ummi sebisa mamas dan mbak. Kalau selesai main, mainan dibereskan. Sepatu ditaruh di tempatnya. Buku dan pensil warna jangan diacak-acak. Selesai makan dan minum, taruh piring dan gelas ke tempat cucian piring." Jelas saya.
"Nanti adek mamas tuntun kalo mau main." Kata si sulung.
"Nanti main masak-masakan sama aku." Kata adiknya.
"Aku ajak main mobilan. Aku mau adik cowok." Kata si sulung lagi.
"Aku mau adik perempuan." Respon adiknya.
"Iya. Laki atau perempuan sama saja yang penting sehat." Ucap saya menengahi.
Dan sesaat kemudian suasana hening.
"Yuk, kita baca doa sebelum tidur." Ajak saya.
Dan akhirnya mereka pun tidur. Semoga kalian bisa memahami apa yang ummi sampaikan tadi.
#Hari9
#Level1
#Tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProfesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar