Kamis, 13 September 2018

Hari Keenam Tantangan Komunikasi Produktif


Hari ini saya memutuskan untuk berangkat kerja, setelah kemarin berkonsultasi dengan dokter kandungan dan bidan. Bayi yang belum juga lahir meski sudah lewat dari perkiraan, sedikit membuat saya cemas. Namun saya sedikit lega karena hasil pemeriksaan cukup baik. Menunggu sampai saatnya tiba, itu yang bisa dilakukan sampai batas waktu akhir bulan ini. Semoga persalinan bisa berjalan normal dan lancar. Aamiin.

Seperti biasa, setelah sholat subuh, saya memasak untuk sarapan dan bekal kami beraktifitas di luar rumah. Suami dan saya akan berangkat ke tempat kerja, si sulung ke sekolah.

Si sulung sudah bangun namun belum mau mandi. Seperti biasa, sebelum mandi, si sulung selalu asyik dengan aktivitas bermain, kadang suka juga dia sibuk menggambar atau mewarnai bahkan kadang sibuk mencari mainannya yang hilang. Nah kalau sudah urusan mencari, si sulung suka berusaha melibatkan ummi dan abinya untuk turut mencari. Hal ini tak jarang membuat saya mengomel. Maafkan ummimu ini.

Pagi ini, dia membuang ingus agak kuat sehingga keluar darah mimisan. Badannya sepertinya kurang sehat. Darah segar mengalir dari hidungnya. Saya yang sedang di dapur langsung menghampiri, abinya langsung sigap mengambil tisu. Si sulung suka mimisan kalau cuaca panas dan kurang minum.

"Mamas, kalau buang ingus pelan-pelan saja jangan terlalu kuat." Saya menunjukkan kalimat empati sambil membersihkan darah yang menetes dari hidungnya.

"Cuaca sekarang ini sangat panas, tubuh kita perlu banyak air. Jadi kita harus banyak minum air putih."

Meski sudah beberapa kali mimisan terjadi, saya masih suka panik melihat darah keluar dari hidungnya apalagi jika si sulung seharian asyik main di luar kemudian pulang dalam keadaan mimisan. Rasa panik kadang menghampiri mengakibatkan keluar kalimat yang tidak produktif, misalnya:

"Makanya jangan main terus, akhirnya mimisan."
atau

"Kan udah sering dibilangin, minum air putih yang banyak, jangan main panas-panasan, masih aja dilakukan."

Kadang kalimat yang mengalihkan perasaan keluar begitu saja akibat kekhawatiran tapi melupakan bahwa pesan yang disampaikan kepada anak harus sampai dengan tepat dan jelas. Jika komunikasi tidak produktif, pesan tidak tersampaikan dengan baik, malah akan menimbulkan kesalahpahaman pada anak kalau orangtuanya tidak sayang padanya. Sedang tak enak badan, diomelin pula.


#Hari6
#Level1
#Tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProfesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar